ZAKAT, INFAQ
DAN SHODAQOH
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Fiqh
Dosen Pengampu: Kurnia
Muhajarah, M.S.I
Disusun
Oleh:
Aniswatul
Khikmah (113511039)
Dyah Qurrota Ayuni (113511043)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH
I.
PENDAHULUAN
Harta merupakan titipan Allah SWT yang
pada hakekatnya hanya dititipkan kepada kita sebagai manusia ciptaan-Nya.
Konsekuensi manusia terhadap segala bentuk titipan yang dibebankan kepadanya
mempunyai aturan-aturan Tuhan, baik dalam pengembangan maupun dalam penggunaan.
Terdapat kewajiban yang dibebankan pada
pemiliknya untuk mengeluarkan zakat untuk kesejahteraan masyarakat, dan ada
ibadah maliyah sunnah yakni sedekah dan infaq. Karena pada hakekatnya segala
harta yang dimiliki manusia adalah titipan Allah SWT, maka setiap kita manusia
wajib melaksanakan segala perintah Allah mengenai hartanya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan secar
rinci apa yang menjadi pengertian zakat, infaq dan shadaqah serta segala macam
bentuk, dasar hukum dan segala hal yang berkaitan dengan masalah zakat.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Jelaskan pengertian dan perbedaan zakat, infaq dan shadaqah?
B.
Jelaskan macam-macam zakat dan dasar hukum zakat?
C.
Apa saja yang wajib dizakati?
D.
Jelaskan ketentuan-ketentuan wajib zakat dan ashnafnya?
E.
Apa perlunya pengembangan konsep wajib zakat, ashnaf,
barang-barang zakat dan pengelolaan
zakat?
F.
Sebutkan hal-hal yang menjadi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
zakat,infaq dan shadaqah?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian zakat, infaq dan shadaqah
1.
Pengertian zakat
Secara
etimologi zakat dapat diartikan berkembang dan berkah. Selain itu zakat juga
dapat diartikan mensucikan sebagaimana dalam firman Allah SWT:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّهَا
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa
itu (Q.S Asyams(91): 9)
Sedangkan menurut istilah syar’i zakat berarti sesuatu
yang dikeluarkan atas nama harta atau badan dengan mekanisme tertentu.[1]
2.
Pengertian infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan
sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut istilah infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan ajaran islam.[2]
tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZã Îû Ïä!#§£9$# Ïä!#§Ø9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur xáøtóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨Y9$# 3
ª!$#ur =Ïtä úüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.
3.
Pengertian shadaqah
Shadaqah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang
membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima shadaqah,
tanpa disertai imbalan[3].
4.
Perbedaan zakat, infaq dan shadaqah
Menurut
|
Zakat
|
Infaq
|
Shadaqoh
|
Berdasarkan kewajibannya
|
Amal wajib
|
Amal tidak wajib
|
Amal tidak wajib
|
Waktu pembayarannya
|
Ditentukan
|
Kapan saja
|
Kapan saja
|
Berdasarkan ketentuannya
|
Memberikan sebagian harta dengan ketentuan tertentu
|
Membelanjakan hartanya untuk kepentingan diri
sendiri dan keluarganya
|
Membelanjakan hartanya dijalan Allah
|
B.
Macam-macam zakat dan dasar hukum zakat
1.
Dasar hukum zakat
Zakat diwajibkan pada tahun ke 2
hijriyah setelah pensyariatan zakat
fitrah. Dasar pensyariatannya yaitu al-Qur’an, sunah, dan ijma’. Allah
berfirman, “Tunaikanlah Zakat” (QS. al-Baqoroh:43) dan firman-Nya,
è{ ô`ÏB öNÏlÎ;ºuqøBr& Zps%y|¹ öNèdãÎdgsÜè? NÍkÏj.tè?ur $pkÍ5 Èe@|¹ur öNÎgøn=tæ ( ¨bÎ) y7s?4qn=|¹ Ö`s3y öNçl°; 3
ª!$#ur ììÏJy íOÎ=tæ ÇÊÉÌÈ
“Ambillah zakat
dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka”
(QS. at-Taubah: 103).
Dalam sunah Nabi banyak
disampaikan hadist tentang zakat, diantaranya, “Islam dibangun atas lima
dasar, antara lain menunaikan zakat,”(HR. Syaikhani dari ibnu Umar).
Para Ulama’ kemudian sepakat mewajibkan zakat. Hadist tersebut menunjukkan
bahwa zakat merupakan salah satu rukun islam.orang yang mengingkari zakat
dinyatakan kafir, meskipun dia menunaikannya. Orang yang menolak untuk
mengeluarkan zakat harus diperangi dan dirampas hartanya secara paksa, seperti
yang dilakukan Abu Bakar as-Shiddiq. [4]
2.
Zakat fitrah
a.
Pengertian zakat fitrah
Zakat
fitrah adalah zakat jiwa yang diambil dari kata” fitrah” yang merupakan asal
kejadian. Sedangkan menurut pengertian syara’ adalah zakat yang dikeluarkan
oleh seorang muslim dari sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan
untuk mensucikan jiwanya serta menambal kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada puasanya seperti perkataan yang kotor dan perbuatan yang tidak ada
gunanya. Diriwayatkan oleh Ibn Abbas, ia berkata:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م زَكَاةَالْفِطْرِ
طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنْ الَّلغْوِ وَالَّرفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِيْنِ
Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk
mensucikan diri orang puasa dari perbuatan sia-sia(al-laghw) dan perkataan
kotor (ar-rafats), sekaligus untuk memberi makan orang-orang miskin.
b.
Syarat wajib zakat fitrah
Syarat wajib zakat fitrah antara lain:
1)
Islam
2)
adanya kelebihan makanan untuk kebutuhan
sehari-hari dan orang yang berada dalam tanggungan nafkahnya pada malam hari
raya dan ketika hari raya
3)
mendapati
bagian akhir ramadhan dan bagian bulan syawal.
c.
Kadar dan bentuk zakat fitrah
Kadar yang wajib bagi setiap individu dalam zakat
fitrah yaitu satu sha’ dari sesuatu yang biasa dimakan oleh penduduk
negeri tersebut, baik berupa biji-bijian (padi dan gandum), kuram, anggur,
ataupun lainnya.
Satu sha’ menurut ijma’ setara dengan 4 mud.
Atau setara dengan 2,176 kg (± 3,5 liter).
d.
Penerima zakat fitrah
Orang yang berhak menerima zakat fitrah adalah 8
kelompok sebagaimana yang termaktub dalam firaman allah SWT:
$yJ¯RÎ) àM»s%y¢Á9$# Ïä!#ts)àÿù=Ï9 ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur tû,Î#ÏJ»yèø9$#ur $pkön=tæ Ïpxÿ©9xsßJø9$#ur öNåkæ5qè=è%
Îûur É>$s%Ìh9$# tûüÏBÌ»tóø9$#ur Îûur È@Î6y «!$# Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# ( ZpÒÌsù ÆÏiB «!$# 3
ª!$#ur íOÎ=tæ ÒOÅ6ym ÇÏÉÈ
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (Q.S. At-Taubah : 60)
e.
Waktu pembayaran zakat fitrah
Ada 5 waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah:
1)
Waktu boleh, yaitu pada [permulaan bulan
ramdhan.
2)
Waktu wajib, yaitu akhir ramadhan dan awal
syawal.
3)
Waktu utama, yaitu setelah shalat subuh dan
sebelum shalat idul fitri.
4)
Waktu makruh, yaitu setelah shalat idul fitri.
5)
Waktu haram, yaitu waktu yang dilarang untuk
menunda-nunda pembayaran zakat fitrah, yaitu akhir hari raya idul fitri ketika
matahari telah terbenam.[5]
3.
Zakat mal
Zakat
harta yang dikeluarkan apabila telah mencapai nisabnya.
C.
Benda yang wajib dizakati dan nishabnya
1.
Binatang ternak
Syarat
wajib zakat binatang ternak, unta, sapi dan kambing wajib dizakati apabila
telah memenuhi enam syarat, yaitu:
a.
Islam
b.
Merdeka
c.
Hak milik sempurna
d.
Telah mencapai satu nishab
e.
Telah genap satu tahun
f.
Digembalakan
Nishab
zakat binatang ternak:
a.
Nishab dan kadar zakatnya unta
No
|
Nishab
|
Jumlah zakat
|
Keterangan
|
1
|
5-9
|
1 ekor
|
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina
jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
|
2
|
10-14
|
2 ekor
|
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina
jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
|
3
|
15-19
|
3 ekor
|
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina
jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
|
4
|
20-24
|
4 ekor
|
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina
jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
|
5
|
25-35
|
1 ekor
|
Unta betina, genap umur 1 th/ lebih
|
6
|
36-45
|
1 ekor
|
Unta betina, genap umur 2 th/ lebih
|
7
|
46-60
|
1 ekor
|
Unta betina, genap umur 3 th/ lebih
|
8
|
61-75
|
1 ekor
|
Unta betina, genap umur 4 th/ lebih
|
9
|
76-90
|
2 ekor
|
Unta betina, genap umur 2 th/ lebih
|
10
|
91-120
|
2 ekor
|
Unta betina, genap umur 3 th/ lebih
|
11
|
121-129
|
3 ekor
|
Unta betina, genap umur 2 th/ lebih
|
12
|
Dan seterusnya
|
Keterangan:
jika jumlah unta lebih dari 121 ekor maka setiap 50 ekor (hasil pembagian 50)
zakatnya unta betina umur 3 th/ lebih, dan setiap 40 ekor (hasil pembagian 40)
zakatnya unta betina umur 2 th/ lebih.
b.
Nishab dan kadar zakatnya sapi
no
|
Nishab
|
Jumlah zakat
|
Keterangan
|
1
|
30-39
|
1 ekor
|
Sapi jantan genap umur 1th/lebih
|
2
|
40-59
|
1 ekor
|
Sapi jantan genap umur 2th/lebih
|
3
|
60-69
|
2 ekor
|
Sapi jantan genap umur 1th/lebih
|
4
|
70-79
|
2 ekor
|
1 ekor sapi jantan umur 1th/lebih, dan 1 ekor sapi jantan umur
2th/lebih
|
5
|
80-89
|
2 ekor
|
2 ekor sapi jantan genap umur 2th/lebih
|
6
|
90-99
|
3 ekor
|
3 ekor sapi jantan genap umur 1th/lebih
|
7
|
100-109
|
3 ekor
|
2 ekor sapi jantan umur 1th/lebih, dan 1 ekor sapi jantan umur
2th/lebih
|
8
|
Dan seterusnya
|
Keteranagan:
setiap 30 ekor sapi (hasil pembagian 30) zakatnya seekor sapi jantan genap umur
1 tahun/ lebih, dan setiap 40 ekor sapi (hasil pembagian 40) zakatnay seekor
sapi jantan genap umur 2th/lebih.
c.
Nishab dan kadar zakatnya kambing
No
|
Nishab
|
Jumlah zakat
|
Keteranagan
|
1
|
40-120
|
1ekor kambing
|
Jika berupa domba, maka harus sudah genap umur 1 th/ lebih. Dan jika
berupa kambing kacang, maka harus sudah genap umur 2 th/ lebih.
|
2
|
121-200
|
2ekor kambing
|
|
3
|
201-399
|
3ekor kambing
|
|
4
|
400-499
|
4ekor kambing
|
|
5
|
500
|
5ekor kambing
|
|
6
|
Dan seterusnya
|
Keterangan: diatas
400 ekor, setiap seratus ekor zakatnaya seekor kambing. 600 ekor zakatnya 6
ekor, 700 ekor zakatnya 7 ekor, dan begitu seterusnya.[6]
2.
Zakat Tanaman
Syarat wajib zakat
tanaman:
a. Pemiliknya islam
b. Pemiliknya merdeka
c. Milik sempurna
d. Ditanam oleh manusia
e. Berupa makanan pokok dan tahan lama
f. Mencapai satu nishab[7]
Kadar nishab zakat
tanaman:
No
|
Tanaman
|
Nishab
|
%
|
Zakat
|
Keterangan
|
1
|
Gabah
|
1323,132kg
|
10%
|
1/10=132,3132kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
|
1323,132kg
|
5%
|
1/20=66,1566kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
2
|
Padi Gagang
|
1631,516kg
|
10%
|
1/10=163,1516kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
1631,516kg
|
5%
|
1/20=81,5758kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
|
3
|
Beras
|
815,758kg
|
10%
|
1/10=81,5758kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
|
815,758kg
|
5%
|
1/20=40,7879kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
4
|
Gandum
|
558,654kg
|
10%
|
1/10=55,8654kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
|
558,654kg
|
5%
|
1/20=27,9327kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
5
|
Kacang tunggak
|
756,697kg
|
10%
|
1/10=75,6697kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
756,697kg
|
5%
|
1/20=37,8349kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
|
6
|
Kacang hijau
|
780,036kg
|
10%
|
1/10=78,0036kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
780,036kg
|
5%
|
1/20=39,0018kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
|
7
|
Jagung kuning
|
720kg
|
10%
|
1/10=72kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
720kg
|
5%
|
1/20=36kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
|
8
|
Jagung putih
|
714kg
|
10%
|
1/10=71,4kg
|
Tanpa biaya pengairan
|
|
714kg
|
5%
|
1/20=35,7kg
|
Dengan biaya
pengairan
|
Catatan:
1rithl
syar’i/bagdhad= 408 gr
1
mud = 675 gr
1
mud syar’i menurut asy-syafi’i = 11/3 rithl iraqy = 573,75 gr
1
wasaq = menurut asy-syafi’i 130,5 gr
1
sho’ syar’i atau baghdad = menurut asy-syafi’i 2175 gr
1
dirham syar’i = 2,715 gr
1
mitsqol = 3,879 gr
5
wasaq = 300 sho’
1
sho’ = versi nawawi gram Iraq = 2174,62 gram[8]
3.
Zakat emas dan perak
Syarat wajib zakat emas
dan perak:
a.
Islam
b.
Merdeka
c.
Milik
yang sempurna
d.
Sampai
satu nishab
e.
Sampai
satu tahun disimpan[9]
Kadar nishab zakat emas
dan perak:
Nishab emas adalah 20
mitsqol dan zakat yang harus dikeluarkan 1/40 atau 2,5%.
1 mitsqol = 3,879 gram
3,879 x 20 = 77,58 gram
Jadi, jika seseorang
memiliki emas dengan kadar berat telah mencapai 77,58 gram harus mengeluarkan
zakat sebesar 1/40, yaitu 77,58 : 40 (x 2,5%)= 1,9395 gram.
Nishab perak adalah 200
dirham dan zakat yang harus dikeluarkan 1/40 atau 2,5%.
10 dirham = 7 mitsqol
1 mitsqol = 3,879 gram
10 dirham = (3,879 x
20) 27,153 gram
200 dirham = (27,153 x
20) 543,6 gram
Jadi, jika seseorang
memiliki perak dengan kadar telah mencapai 543,6 gram harus mengeluarkan zakat
sebesar 1/40, yaitu:
543,6 : 40 (x 2,5%) =
13,5765 gram.[10]
4.
Zakat hasil tambang
a.
Emas
Nishabnya
= 20 mitsqol syar’i
= 77,58 gram
Zakatnya
= 1/40 atau 2,5% = 0,5 mitsqol syar’i
= 1,9395 gram
b.
Perak
Nishabnya
= 200 dirham syar’i
= 543,06 gram
Zakatnya
= 1/40 atau 2,5% = 5 dirham syar’i
= 13,5765 gram
5.
Zakat barang terpendam (rikaz)
a.
Emas
Nishabnya
= 20 mitsqol syar’i
= 77,58 gram
Zakatnya
=1/5 atau 20% = 4 mitsqol syar’i
= 15,516 gram
b.
Perak
Nishabnya
= 200 dirham syar’i
= 543,06 gram
Zakatnya
= 1/5 atau 20% = 40 dirham syar’i
= 108,612 gram[11]
6.
Zakat perniagaan
Yang dimaksud dengan zakat harta
perniagaan adalah segala sesuatu yang dipersiapkan untuk diperjual belikan.
Kewajiban ini secara umum telah ada dalam surat al-Baqarah ayat 267 :
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä (#qà)ÏÿRr& `ÏB ÏM»t6ÍhsÛ $tB óOçFö;|¡2 !$£JÏBur $oYô_t÷zr& Nä3s9
z`ÏiB ÇÚöF{$# ( wur (#qßJ£Jus? y]Î7yø9$# çm÷ZÏB tbqà)ÏÿYè? NçGó¡s9ur ÏmÉÏ{$t«Î/
HwÎ) br& (#qàÒÏJøóè? ÏmÏù 4 (#þqßJn=ôã$#ur ¨br& ©!$# ;ÓÍ_xî îÏJym ÇËÏÐÈ
Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
Setiap
barang perdagangan wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
a.
Ada niat untuk memperdagangkan barang tersebut
b.
Harta perdagangan diperoleh murni dari hasil jual beli
c.
Telah terpenuhi waktu satu tahun
d.
Harta tersebut sudah mencapai satu nishab
Kadar
nishab zakat perniagaan:
Kadar
wajib zakat perniagaan adalah 2,5%. Sedangkan nishabnya 20 dinar atau 90 gram
emas.
7.
Zakat profesi
Semua
bentuk penghasilan wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat mencapai satu nisab
dalam satu tahun, yakni senilai 85 gram emas.
1)
Contoh yang belum dikenakan pajak penghasilan
Pendapatan
(gaji/bulan) :
6.000.000
Pendapatan
lain-lain pertahun :
5.000.000
Harta
simpanan :
20.000.000
Pendapatan
(gaji/tahun) :
72.000.000
Kebutuhan
perbulan :
4.000.000
Kebutuhan
pertahun :
48.000.000
Sisa
pendapatan :
49.000.000
Harga
pergram emas saat ini :
300.000
Besarnya
nisab 85gram :
25.500.000
Zakat
profesi pertahun :
1.225.000
zakat
profesi perbulan : 102.083
2)
Contoh yang dikenakan pajak penghasilan
Pendapatan
(gaji/bulan) :
6.000.000
Pendapatan
lain-lain pertahun :
5.000.000
Harta
simpanan :
20.000.000
Pendapatan
(gaji/tahun) :
72.000.000
Kebutuhan
perbulan :
4.000.000
Kebutuhan
pertahun :
48.000.000
Sisa
pendapatan :
49.000.000
Harga
pergram emas saat ini :
300.000
Besarnya
nisab 85gram :
25.500.000
Zakat
profesi pertahun :
1.225.000
zakat
profesi perbulan : 102.083
penghasilan
netto sebelum zakat :
49.000.000
penghasilan
netto setelah zakat :
48.897.917
penghasilan
tidak kena pajak/PTKP :
47.872.917
penghasilan
kena pajak :
1.025.000
Pph
terutang 5% X 1.025.000 :
52.250.000
Pembauaran
zakat dan pajak pertahun :
1.277.250[12]
D.
Ketentuan wajib zakat dan ashnafnya
1. Rukun dan Syarat Zakat
a.
orang
yang berzakat,
b.
harta
yang dizakatkan
c.
orang
yang menerima zakat.
Sedangkan
syarat-syarat zakat adalah ketentuan yang mesti terpenuhi dalam setiap unsur
tersebut. Syarat-syarat tersebut
diantaranya:
a.
Syarat
orang yang berzakat (muzakki) adalah sebagai berikut : islam, telah baligh,
berakal, memiliki harta yang memenuhi syarat.
b.
Syarat
harta yang dizakatkan : harta yang baik, milik yang sempurna dari yang
berzakat, telah mencapai nisab, telah tersimpan selama satu tahun qamariyah
atau haul.
c.
Syarat
orang yang menerima zakat (mustahiq) adalah jelas adanya, baik ia orang
atau badan atau lembaga atau kegiatan dan hal ini juga terdapat dalam QS
at-Taubah ayat 60.[14]
2. Orang yang berhak menerima
zakat (ashnaf)
Menurut mahdzab syafii orang yang berhak menerima
zakat ada 8 kelompok, yaitu:
a.
Fakir : orang yang tidak mempunyai harta dan usaha untuk mencukupi
kebutuhannya.
b.
Miskin : orang yang memiliki harta atau usaha namun tidak mampu
mencukupi kebutuhannya, dan hidupnya serba kekurangan.
c.
‘Amil : semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedangkan dia
tidak mendapat upah selain dari zakat itu.
d.
Muallaf : ada empat
macam: (1) orang yang baru masuk islam dan masih lemah imannya,(2) orang islam
yang berpengaruh dalam kaumnya, (3)orang yang menolak kejahatan orang yang anti
zakat, (4) orang kafir yang ada harapan untuk masuk islam.
e.
Memerdekakan Budak : seorang yang hamba yang dijanjikan merdeka setelah
menebus dirinya. Hamba itu diberi zakat sekedar untuk menebus dirinya.
f.
Orang yang berhutang: orang yang
berhutang karena mendamaikan dua orang yang berselisih, orang yang berhutang
untuk kepentingan dirinya sendiri pada keperluan yang mubah dan tidak maksiyat,
orang yang berhutang untuk menjamin hutang orang lain.
g.
Ibnu sabil: orang
yang berjuang dijalan allah untuk menegakkan agamanya, diberi zakat untuk
keperluan hidupnya selama perjuangannya.
h.
Musafir: orang
yang melakukan perjalanan jauh dan tidak dalam maksiyat mengalami kesengsaraan
dalam perjalananya.[15]
E.
Perlunya pengembangan konsep wajib zakat, ashnaf,
barang-barang zakat dan
pengelolaan zakat
Zakat adalah ibadah wajib yang berkaitan dengan harta
benda. Seoramg yang telah memnuhi syarat dituntut untuk menunaikannya bukan
semata-mata atas dasar kemurahan hatinya, tetapi kalau terpaksa dengan penekana
penguasa. Karena itu, agama menetapkan ‘amilin atau petugas khusus yang
mengelolanya disamping menetapkan sanksi-sanksi duniawi dan ukhrowi terhadap
mereka yang enggan melaksanakannya.
Zakat diperuntukkan bagi mereka yang berhak
menerimanya, yaitun delapan golongan yang terdiri dari fakir, miskin, amil,
muallaf, riqab, gharim, sabilillah dan ibnu sabil. Karena itu zakat dapat
dijadikan sumber dana potensial untuk kesejahteraan masyarakat dan bangsa
indonesia.
Masyarakat dan kebutuhannya mengalami perkembangan
maka penfsiran itu perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada. Bahkan macam
zakat harta pun perlu dikembangkan pula sesuai dengan perubahan operasionalnya.[16]
F.
Hal-hal yang menjadi persoalan yang berkaitan dengan zakat,infaq dan
shadaqah
Contoh
problematika dalam zakat, infaq dan shadaqah:
1.
Apakah orang yang telah membayar pajak masih wajib mengeluarkan zakat?
Orang yang telah membayar pajak
tetap harus mengeluarkan zakat. Karena zakat dan pajak mempunyai perbedaan.
Menurut masfuk Zuhdi perbedaannya adalah:
a.
Dasar hukum zakat dari Al-Qur’an
sedang pajak dari undang-undang
b.
Zakat merupakan kewajiban agama
sedang pajak kewajiban sebagai warga negara
c.
Zakat ada prosentase nisab
d.
Sasaran zakat adalah 8 asnaf
(golongan)
e.
Zakat berhubungan dengan Allah
sedang pajak berhubungan dengan pemerintah
2.
Apakah dapat dibenarkan zakat
diberikan untuk beasiswa?
Sebagian ahli fiqh memasukkan
orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu kedalam kadegori
fuqara walaupun mereka mampu untuk bekerja, mereka boleh diberi zakat.
Dari kitab Kasyafil Qana’ :
seandainya seorang menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu syar’I walaupun
bukan kegarusan baginya ia mampu untuk bekerja tetapi tidak mungkin berhasil
memperoleh ilmu, jika bersama dengan kerja maka ia diberi zakat karena
kebutuhannya.
IV.
KESIMPULAN
A.
Zakat berarti sesuatu yang dikeluarkan atas nama
harta atau badan dengan mekanisme tertentu. infaq berarti mengeluarkan sebagian
dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan ajaran islam. shadaqah adalah pemberian harta kepada
orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak
menerima shadaqah, tanpa disertai imbalan.
B.
Para
Ulama’ kemudian sepakat mewajibkan zakat. Hadist tersebut menunjukkan bahwa
zakat merupakan salah satu rukun islam.orang yang mengingkari zakat dinyatakan
kafir, meskipun dia menunaikannya.
Macam
zakat yaitu zakat fitrah dan zakat mall.
C. Harta yang wajib dizakati adalah hewan ternak,
tanaman, barang terpendam, emas perak, harta perniagaan, zakat profesi, barang
tambang.
D. Orang yang berhak menerima zakat adalah fakir, miskin,
‘amil, muallaf, garim,riqab, sabil, ibnu sabil.
V.
PENUTUP
Demikian
makalah yang kami sampaikan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat diperlukan demi kemaslahatan kita semua. Dan
semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed
Hawwas. fiqh ibadah. jakarta: Amzah. 2009
As-Shiddieqy, Hasbi.Pedoman Zakat.Semarang: PT. Pustaka
Rizki Putra.2002
Nawaw,Syeh
Muhammad .شرح سلم التوفيق .Semarang: Pustaka Al alawiyah.1358
Rasyid,
Sulaiman. fiqh islam.Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
2009
Syarifuddin, Amir.Garis-garis Besar fiqh .Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
2010
Yunus, Mahmud. Al Fiqhul
Wadhih Juz II. Padang:
Maktabah As Sa’diyah Putra. 1936
Zuhaili,
Wahbah. Fiqh Imam Syafi’i.Jakarta:
Niaga Swadaya.
2010
zuhri, Saifudin.zakat di era reformasi.Semarang:
Bima Sejati.2012
Zuhri, Saifudin. Zakat di era reformasi.Semarang:
Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo. 2012
[1] Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed
Hawwas, fiqh ibadah, (jakarta: Amzah, 2009), hlm.343
[12]Saifudin
Zuhri, Zakat di era reformasi, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo,
2012)hlm. 133-134.
[13] Hasbi as-Shiddieqy, Pedoman
Zakat, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm. 6-7.
[14] Amir
Syarifuddin,Garis-garis Besar fiqh , (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2010) hlm.
40.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar